An Naas - Manusia

16.05.00

Bagikan artikel ke:

Facebook Twitter



Penjelasan surat ini
Merupakan penjelasan sifat - sifat Allah swt yakni Rabb (penguasa) dan sembahan segala mahluk.
Allah memerintahkan manusia memohon perlindungan dari kejelekan Khannas (setan yang menyertai manusia).
Karena, tidak ada seorang pun kecuali manusia yang mempunyai qarin (pengikut dari kalangan jin) yang menghias-hiasi kekejian di hadapannya dan memberikan khayalan-khayalan, 
dan seseorang yang selamat hanyalah siapa yang Allah kehendaki untuk diselamatkan.

 Rasul bersabda:

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ. قَالُوا: وَأنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: نَعَمْ إِلَّا أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلَا يَأْمُرُنِي إِلَّا بِخَيْرٍ
“Tidak ada seorang pun di antara kalian kecuali telah diikutkan padanya temannya dari kalangan jin.” Mereka bertanya, “Anda juga wahai Rasulullah?” beliau menjawab, “Iya, hanya saja Allah telah menolong saya untuk mengatasinya, sehingga dia pun masuk Islam, dan dia tidak memerintah saya kecuali dengan kebaikan" (1)


لَا تَقُلْ: تَعِسَ الشَّيْطَانُ, فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ: تَعِسَ الشَّيْطَانُ تَعَاظَمَ وَقالَ: بِقُوَّتِي صَرَعْتُهُ. وَإذَا قُلْتَ: بِسْمِ اللَّهِ, تَصَاغَرَ حَتَّى يَصِيْرَ مِثْلَ الذُّبَابِ
“Jangan kamu katakan, “Celakalah setan,” karena jika kamu katakan, “Celakalah setan,” dia akan membesar dan berkata, “Demi kekuatanku, saya akan merasukinya.” Jika kamu mengatakan, “Dengan nama Allah,” dia akan mengecil sampai menjadi seperti lalat" (2)

Firman-Nya, “Kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi,”: Dia adalah setan yang bercokol di dalam hati manusia. Jika manusia lalai, dia akan memberikan was-was, tapi jika dia berdzikir kepada Allah, dia akan menahan diri.

Firman-Nya, “Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.” Apakah terjadinya hal ini hanya terbatas pada manusia -sebagaimana yang nampak-, atau juga jin? 

Ada dua pendapat, mereka (jin) juga masuk ke dalam penamaan manusia. Ibnu Jarir berkata, Kata manusia sering digunakan untuk mereka (jin), “Beberapa orang laki-laki dari kalangan jin". Maka tidak ada larangan menggunakan kata ‘manusia’ untuk mereka (jin) secara mutlak.”

Firman-Nya “Dari (golongan) jin dan manusia.” Apakah ini adalah rincian dari firman-Nya, “Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia” lalu Dia menjelaskannya dengan firman-Nya, “Dari (golongan) jin dan manusia,”? 
Hal ini menguatkan pendapat yang kedua.
Ada yang mengatakan, “Dari (golongan) jin dan manusia” adalah penafsiran dari yang membisikkan was-was ke dalam dada manusia dari kalangan setan-setan jin dan manusia. 

Sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).”
 (Al-An’am: 112)

Maka rasul bersabda :  
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, segala pujian hanya milik Allah yang telah menolak makarnya dan hanya menjadikannya sebagai was-was".

Semoga bermanfaat..😇

Bagikan artikel ke:

Facebook Twitter

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Pertanyaan dan komentar
  • Silahkan tulis di bawah ini
Tambahkan komentar Anda

Tidak ada komentar

Bagikan Artikel ini ke :

BISMILLAH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Cari di BloggerDokter