Parenting ISLAM : Waspada dengan Kata Ganti "JANGAN" pada Anak

10.17.00

Bagikan artikel ke:

Facebook Twitter

 Waspada pada Kata Ganti "JANGAN" pada Anak

Parenting Islam.

Ini penting sekali diketahui dan di lakukan oleh setiap orang tua dan pengasuh di sekitar anak anak kita, kenapa? Karena secara tidak sadar kita diarahkan pada mendidik anak dengan memberikan pilihan rasa nyaman untuk mereka. Ini sangat berbeda dengan arti kata "Jangan" yang sebenarnya mempunyai makna yang jelas dan mudah dimengerti anak di usia mulai 2tahun keatas.

Berikut beberapa contoh kata ganti jangan yang digembar gemborkan :

- Bermainlah Bersama Saja TIDAK SAMA DENGAN Jangan bertengkar

- Coba sambil bergantian  TIDAK SAMA DENGAN Jangan berebut

- Menjauhlah dari Api TIDAK SAMA DENGAN  Jangan dekat api

Dan masih banyak lagi , yang pada intinya mengganti kata jangan dengan sebuah "anjuran". Padahal jelas anjuran tidak sama dengan larangan, dimana jelas pada arti kata jangan sebagai sebuah larangan yang tidak bisa digantikan.

Salah seorang pendidik pernah berkata,

"Pintu terbesar yang paling mudah dimasuki oleh Orang lain yang berniat Jahat adalah dunia psikologi dan dunia pendidikan".

Karena itulah,
Kita sebagai orang tua harus dapat mengetahui Mode Parenting yang diajarkan, Jangan langsung ditelan mentah mentah dan diaplikasikan kepada anak anak kita. Kita wajib  mengkroscek dengan tuntunan Agama kita, Islam dengan AlQuran dan Sunnah Hadistnya.

Bukankah Terasa mengganjal di benak kita, tentang larangan menggunakan kata jangan ini?
Kenapa?

karena bertentangan dengan fitrah manusia apabila dalam kondisi panik dan terjepit akan mengucapkan kata 'jangan'.


Misalnya :
kita kawatirkan anak kita akan jatuh ke dalam lubang karena teralu dekat bermain disekitaran lubang tersebut, tak mungkin dalam waktu yang sepersekian detik akan mengatakan "ayo lebih baik main disini". Tentu anak kecil tak mengerti makna itu' dan tentu parahnya anak mungkin tak sempat berhenti dan jatuh lah ia ke dalam lubang.
Berbeda jika kita secara refleks katakan pada anak kita "jangan kesana! nanti jatuh, berbahaya Nak!..." Sang anak akan kaget dan akan dengan cepat menghentikan langkahnya.

Masih ingat degan Luqman Al-Hakim?

Dalam Al Quran ada surat Luqman ayat 12 sampai 19.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrohmanirrohim~
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ‌ۗ وَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖ‌ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ حَمِيْدٌ
Ayat 12 : Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِا بْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَـظُلْمٌ عَظِيْمٌ
Ayat 13 : Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسٰنَ بِوَالِدَيْهِ‌ۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِـوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Ayat 14 : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.

وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا‌ وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا‌ۖ وَّاتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَيَّ ‌ۚ ثُمَّ اِلَيَّمَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Ayat 15 : Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

يٰبُنَيَّ اِنَّهَاۤ اِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِيْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللّٰهُ ‌ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ
Ayat 16 : (Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَاۤ اَصَابَكَ‌ۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ‌
Ayat 17 : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
Ayat 18 : Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ‌ۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ
Ayat 19 : Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Waspada dengan kata 'Jangan' pada anak
BloggerDokter


Inilah sebenarnya bentuk tindakan preventif Wajib yang ada dalam al-Qur'an. 

Sampai pada ayat 19, ada 4 kata “ laa ” (jangan) yang dilontarkan oleh Luqman kepada anaknya, yaitu 

1. “laa tusyrik billah”, 

2. “fa laa tuthi’humaa”, 

3. “Wa laa tusha’ir khaddaka linnaasi”, dan 

4. “wa laa tamsyi fil ardli maraha”.

Luqman tidak perlu mengganti kata “jangan menyekutukan Allah” dengan (misalnya) “Esakanlah Allah”.




Kesimpulan yang bisa saya ambil dari kontroversi parenting ini adalah :

  • Berkata lah kepada anak dengan kata “jangan” secara tepat. 

Tentu saja kata “jangan” masih perlu dipakai apabila memang menyangkut perilaku anak yang serius. Apabila memang diperlukan katakan dengan tegas, tapi tidak dengan bentakan. 
Misalnya, “Jangan menarik ekor kucing, kasihan kucingnya kesakitan.” 

  • Berikan pujian apabila ia merespon larangan Anda, 

misalnya dengan senyum atau pelukan, “Mama senang, ternyata kamu mau mendengarkan Mama.”

    • Berikan perintah pilihan kata ganti jangan jika memang menyangkut perilaku anak yang tidak serius (memang ada pilihan)

    Kurang lebihnya artikel in mohon dimaafkan ya.. 
    saya hanyalah seorang yang belajar dan mengkoreksi diri sendiri untuk seterusnya demi buah hati kita. Semoga buah hati kita dapat tumbuh menjadi pribadi pribadi yang kita harapkan. 
    aamiin

    Semoga bermanfaat
    Pertanyaan anda dapat tuliskan di kolom komentar atau langsung hubungi saya via kontak diatas atau
    di link berikut ini Kontak Dokter.
    InsyaAllah saya segera respon, Terimakasih Wassalamualaikum,,,






    Bagikan artikel ke:

    Facebook Twitter

    Artikel Terkait

    Next Article
    « Prev Post
    Previous Article
    Next Post »
    Pertanyaan dan komentar
    • Silahkan tulis di bawah ini
    Tambahkan komentar Anda

    Tidak ada komentar

    Bagikan Artikel ini ke :

    BISMILLAH

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

    Cari di BloggerDokter